Minggu, 07 Mei 2017

SEMOGA KECINTAAN AKAN BERBALAS DENGAN HAL YANG SAMA

oleh:
Reza Kriztiawan
(Bonek Campus ITATS)


              Klub dan suporter, memang suatu kesatuan yang sulit dipisahkan bahkan mungkin takkan mungkin untuk dipisahkan. Peran suporter terhadap klubnya memang untuk mendukung, memberi semangat, mengkritik jika klubnya tak sesuai rule nya, bahkan sampai nyawapun rela mereka taruhkan untuk klubnya. Apalah arti sebuah klub jika tak sejalan dengan suporternya, tentu akan menimbulkan berbagai banyak masalah.
            Persebaya adalah salah satu klub terbesar dan tersukses di sepak bola Indonesia. Memiliki juga suporter yang sangat militan dan salah satu basis suporter terbesar di Indonesia. Ya, mereka menyebutnya adalah Bonek. Bonek dengan gagahnya selalu mendukung apapun keadaan klub pujaannya, Persebaya. Suka maupun duka bahkan tangis bahagia ataupun tangis kekecewaan ,sudah mereka lakukan untuk Persebaya. Berjuang mengembalikan Persebaya kembali ke habitat asalnya,yang selama 6 tahun mengalami suatu masalah dengan federasi hingga puasa pertandingan pun Bonek masih setia bersama Persebaya. Betapa cintanya mereka terhadap klub pujaannya. Tak terkecuali salah satu Bonek yang bernama Fajar Kurniawan.
Sejak kecil, Fajar memang terkenal salah satu pendukung fanatik Persebaya. Ia pun rutin menyaksikan pertandingan Persebaya yang pada saat itu masih bermarkas di Stadion Gelora 10 November Tambak Sari. Hingga Persebaya pindah di Gelora Bung Tomo, Fajar pun masih sering menyaksikan Persebaya berlaga. Diluar sebagai Bonek atau pendukung Persebaya, Fajar memiliki bakat yang terus ia asah.
Lelaki berkelahiran asli Suroboyo 07 Mei 1994 ini ternyata menyalurkan bakatnya lewat salah satu tim SSB di kota Surabaya. Hingga di tahun 2009, Fajar bisa menembus tim Persebaya Junior yaitu Persebaya U-15 dan itu adalah awal sepak terjang Fajar di karirnya. 

(Fajar bersama tim Persebaya U-15 menjuarai piala Medco Jatim thn 2009)
Bakatnya pun terus ia asah hingga tim jauh di ujung Pulau Sulawesi meliriknya. Yaitu PPLP Sulsel Makassar adalah petualangan fajar selanjutnya. Ia resmi dikontrak pada saat itu satu musim di tahun 2010. Permainan ngotot dan ngeyel khas arek Suroboyo ini mendapatkan tambahan durasi kontrak selama 2 tahun berikutnya
Sampai pada saatnnya di pengghujung kontraknya, ia mendapat tawaran dari klub Asal Jawa Timur lainnya. Persem Mojokerto di tahun 2012 resmi mengontrak Fajar dengan durasi satu musim. Bakat ia terus asah, terus ia latih, tujuannya hanya satu yaitu dapat menembus skuad Green Force, klub yg ia puja dari kecil dn ia cintai. Namun sayang, mulai ditahun 2010 tersebut Persebaya mengalami “Mati Suri” sampai pada akhirnya tak ada pertandingan di Kota Surabaya. Fajar terus menunggu tim pujaannya bangkit, hingga kontrakanya telah usai di Persem Mojokerto di tahun 2013.
Waktu terus berlalu hingga Fajar kembali ke kota asalnya Surabaya untuk meneruskan pendidikannya. Kala itu Fajar sedikit mengurangi di dunia sepak bola untuk melanjutkan pendidikannya di bangku perkuliahan. Universitas Sunan Giri adalah pilihannya dan Fakultas Ilmu Tasfir adalah jurusan yang digelutinya. 


(Acara Mahakarya Bonek Campus)
Di masa itu Fajar juga bergabung dengan Bonek Campus. Wadah dari berbagai komunitas campus ini juga sering membuat suara acara di saat Persebaya sedang “mati suri”. Fajar pun juga aktif di saat tersebut dan ikut dalam berbagai kegiatan Bonek Campus salah satunya Mahakarya Bonek Campus.
Setelah sedikit menepi dari sepak bola karna disibukkan dengan masa awal perkuliahan, Fajar akhirnya kembali ke lapangan hijau. Tim tetangga berjuluk the Lobster ini sukses menggaet bek sayap kiri asal Surabaya. Deltras Sidoarjo resmi mengikat kontrak dengan Fajar selama satu musim berjalan. 
(Fajar Kurniawan bersama Deltras Sidoarjo)
Hingga pada akhirnya setelah setahun berlalu, Fajar mendapat panggilan dari tim asal Banjarmasin yaitu Barito Putera yang secara langsung pada saat itu di arsiteki langsung oleh Jacksen F Tiago. Namun sayang, keberuntungan belum memihak Fajar untuk berseragam Barito Putera.


Suasana trial bersama Barito Putera
Terdapat tim yang bermain di Liga 2 pada saat ini, yaitu bernama Persip Pekalongan. Tim tersebut ingin sekali memakai jasa Fajar yang berposisi sebagai bek kiri. Terjadi kesepakatan antara menejemen Persip Pekalongan dan Fajar pun mendapatkan kontrak 1 musim dengan nomor punggung 23. 


jongkok kedua dari kiri
Nomor yang identik dengan dirinya. Sampai saat ini pun Fajar masih berjuang bersama timnya di liga 2. Fans dari Kurniawan Dwi Julianto ini memang bermain di kasta yang sama dengan tim pujaaannya dari kecil yaitu Persebaya, namun beda grup.

(sumber: media Persip Pekalongan)

Sebelum kompitisi resmi bergulirpun, Fajar menyempatkan diri menyaksikan Persebaya bermain di laga tandang maupun kandang setelah dikembalikannya Bajol Ijo di habitatnya dan saat itu ia dari Pekalongan setelah mengikuti latihan bersama timnya langsung hadir dilaga PSIS vs Persebaya di Jatidiri. WOW! Loyalitas dan kecintaan Bonek menang tak bisa dibohongi. Laga terakhir yang dilakukan di Gelora Bung Tomo melawan PSIS juga tak ingin ia lewatkan begitu saja. Bermodal ijin dari pihak klubnya saat itu,ia langsung meluncur menuju Surabaya untuk menyaksikan Home Coming Game.
(saat menyaksikan PSIS vs Persebaya di stadion Jatidiri)

Harapan juga keinginannya pun tinggi untuk memakai kostum Green Force, tim yang sangat ia puja dari kecil hingga sekarang. Namun secara profesional,jelas Fajar akan berjuang habis-habisan membawa Persip Pekalongan meraih prestasi tertinggi di kancah Liga 2 sepak bola Indonesaia.

“Siap meneruskan posisi dari Abah Halil”, begitu ujarnya saat terakhir yang ia katakan kepada saya.

Semoga jika ada kesempatan memakai jersey berlambang Suro dan Boyo nanti,pasti tidak akan ia sia-siakan. Terus berlarilah #spesialiskidal23 hingga sampai saatnya kau akan datang bermain dihadapan Bonek dengan memakai jersey Persebaya dan berada di pososi Mat Halil dulu. Mungkin untuk menejemen Persebaya bisa mempertimbangkan atau memantau “Bonek” ini yang sedang bermain di Persip Pekalongan. Memilik ciri khas asli arek Suroboyo takkan membuat Fajar lama beradaptasi jika nantinya di kontrak oleh menejemen Green Force !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar