Oleh:
Riansyah Dalimunthe
(Bonek Campus UBAYA)
Bonek supporter dari klub sepak bola Persebaya, salah satu supporter pertama kali di Indonesia yang terkoordiir dan bisa dibilang supporter yang disegani oleh kelompok-kelompok supporter lain yang berada di Indonesia.
Kumpulan orang-orang maniak bola yang dimana mana selalu dipandang negatif dan membawa dampak yang buruk setiap kali Persebaya berlaga diluar/didalam kota Surabaya sendiri.
Pencekalan bukan hal yang baru bagi supporter ini, dan pihak-pihak keamanan setempat sangat kualahan jika Persebaya menjadi tamu di kota orang lain, bagaimana pun pencekalan yang di himbaukan sepertinya tidak menghalangi niatan mereka.
Contoh pencekalan yang baru-baru ini terjadi oleh masyarakat bantul yang tidak menghendaki hadirnya Bonek ke Stadion Sultan Agung dimana stadion tersebut berlokasi di Kab. Bantul Yogyakarta kala akan menghadapi PSIM Yogyakarta sebagai tuan rumah melawan Persebaya Surabaya di kompetisi Liga 2.
Bentuk pencekalan ini seperti yang dilakukan warga bantul tepatnya yaitu warga dusun Brajan dan Wonokromo di kecamatan Beret menghasilkan sebuah petisi yang di tujukan kepada ketua pelaksana pertandingan PSIM, pengelola stadion sultan agung dan Polres Bantul bahwa warga atas nama dusun tersebut menolak kehadiran Bonek di Bantul.
Hal ini sangat beralasan karena citra Bonek didepan masyarakat Bantul sudah terlanjur buruk karena kejadian 5 tahun yang lalu kala Persija Jakarta IPL menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Sultan Agung Bantul tanggal 12 Juni 2012 dalam Liga Prima Indonesia (LPI).
Setelah adanya pencekalan dari warga Bantul, Bonek tidak kehabisan cara demi bisa mengawal tim kebanggaannya berlaga melawan PSIM yogyakarta.
Mereka tetap membulatkan tekad nya untuk tetap berangkat ke Bantul dengan tidak menggunaan atribute yang biasa mereka gunakan saat Persebaya Surabaya bertanding. Mereka mengusung tagline #NoAtributeNoProblem , mengingat bagi Bonek, Persebaya telah menyatu dalam diri mereka bukan hanya simbol yang dikenakan.
Dan, gayung pun bersambut, pihak-pihak supporter tuan rumah PSIM Yogyakarta yaitu Brajamusti dan The Maident yang dimana hubungan antara Bonek dan Brajamusti/The Maident sangat baik dan mengupayakan kehadiran Bonek dibantul agar tetap terlaksana.
Pihak-pihak ini tau akan tujuan Bonek bahwa mereka akan menunjukan ke masyarakat bantul jika Bonek yang sekarang sudah mulai berubah dibandingkan 5 tahun lalu.
Hal ini benar-benar dibuktikan saat pertandingan akan dimulai hingga berakhir, Bonek bisa menjaga kondutifitas Bantul dengan baik dibandingkan dulu.
Suasana dalam Stadion Sultan Agung Bantul |
Semoga moment ini bisa dilihat oleh kota-kota lain yang masih merasa paranoid dengan kehadiran Bonek saat Persebaya Surabaya akan berlaga Away di luar kota Surabaya.
Bonek sudah mulai berubah dan akan terus belajar dari pengalaman-pengalaman yang kelam dimasa dulu.
Para Bonek Sebelum Pertandingan Dimulai |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar