Oleh : Nindi Widiara
Kalian bisa menghitung berapa banyak orang-orang yang mencintai dan mendukung adanya kalian?
Kami tidak bisa memastikan ada berapa banyak. Yang pasti setiap kami membuat suatu hal baru,banyak yang mengapresiasi.
Lalu, apa kalian bisa menghitung berapa banyak yang tidak menyukai atau antipati dengan keberadaan kalian?
Kalau itu mungkin sedikit, hanya yang terlihat banyak adalah mereka yang tidak menyukai kami berusaha mencari kelemahan kami agar mereka mempunyai alasan kenapa kami patut dibenci.
Seolah-olah sedang mengajak berbicara lawan bicara dihadapan saya, hanya saja yang saya ajak bicara adalah diri saya sendiri. Saya tau apa yang menjadi jawaban atas pertanyaan yang tidak penting itu.
Malam ini, untuk beberapa waktu yang lama akhirnya gudang kecil di rumah saya menjadi rumah singgah teman-teman Bonek Campus untuk persiapan karya yang akan mereka laksanakan dalam bentuk pameran. Alhamdulillah karya tersebut mampu dilaksanakan rutin untuk yang kedua kalinya. Bukan perkara mudah untuk menata, mengkoordinir, bahkan menjalankan setiap langkah untuk menjadi karya yang menarik, saya rasa itu yang terlihat saat teman-teman panitia berkumpul, berdiskusi, sesekali beradu argumen karena berbeda cara pandang tetapi itulah momen yang sebenarnya saya rindukan. Ya, satu tahun yang lalu saya juga menjadi bagian dari kepanitiaan pameran tersebut.
Di tengah persiapan keriuhan panitia untuk Mahakarya History Victory Persebaya era 1980an ini, di luar sana masih banyak yang gagal paham, dan membiarkan kegagalan pahaman itu dengan terus-menerus menanyakan apa fungsi dan peran kami diantara banyaknya dulur-dulur Bonek untuk Persebaya?
Ijinkan saya menuangkan dalam bentuk tulisan ini, agar kalian yang masih gagal paham merelakan beberapa menitmu untuk membaca tulisan yang mungkin banyak begejekannya. Kami sama seperti kalian yang mendukung Persebaya dengan penuh rasa bangga, sedih ketika kalah, marah ketika di dzalimi, atau bahagia ketika waktu, tenaga, dan materi mampu dibuktikan dengan kejayaan Persebaya yang kembali seperti dulu. Kita sama, sama-sama mau menjadi bagian dari Persebaya yang sering disebut sebagai pemain keduabelas, sama-sama ingin mendukung Persebaya dimanapun ia berada, sama-sama ingin menuangkan dukungan dengan bebagai bentuk unik ke Persebaya. Dan saya rasa itulah kami ada dan terbentuk.
Ada poin yang rasanya orang awam akan menganggap berat tetapi bagi kami, lebih berat juga hehe. Berat karena bagaimana caranya bentuk kontribusi itu mampu dipahami oleh kami yang mungkin masih awam dalam hal karya. Karena dulu, kami ini menjadi Bonek yang mendukung Persebaya dengan hadir langsung di stadion, mbonek ben Persebaya gak ijenan. Nyatanya jaman semakin maju, dan pola pikir kami pun juga lama-lama harus beradaptasi dengan kemajuan tersebut, termasuk maju dalam hal kontribusi. Ini kami ya, perlu di garis bawahi “kami perlu maju”, mendukung Persebaya di stadion adalah wajib bagi semua yang mencintai, mengagumi, menggilai, bahkan menganggap Persebaya harga mati bagi dirinya. Tetapi jika mampu menuangkan bentuk kecintaan, dukungan, kegilaan akan Persebaya dengan hal lain tentunya yang positif, maka sah-sah saja dan akan memberi warna baru di dunia suporter yang kental dengan kengeyelan, kesetiaan, dan perjuangannya.
Kami ingin berkontribusi nyata untuk Persebaya, bukan sekedar dibelakang pagar tribun, apalagi dibelakang bayang-bayang doi yang sulit digapai unch unch, tetapi kami ingin membuat yang lebih.
Sejarah tetap sejarah, sejarah seyogyanya dijaga, dilestarikan, tetapi kesini-sininya, kami belajar dari sejarah untuk membuatnya terlihat menarik, keren, dan mengikuti jaman. Ya salah satunya dengan berkarya dalam bentuk pameran. Kami bukan individu yang punya background Event Organizer, menghandle ini itu saja kadang menit-menit akhir baru teringat. Tetapi kami ingin mengemas sejarah menjadi bentuk karya seni yang mampu menarik minat masyarakat umum untuk mau datang, menikmati tiap lorong atau ruang berisikan karya-karya berupa artikel, video, foto, lalu mereka yang awam pun mampu mengubah mindsetnya bahwa “oh Bonek iku ternyata kreatif yo, asik yo, punya hal dan kegeiatan positif” lalu mereka yang awam mulai jatuh cinta dengan Persebaya dan bangga menjadi Bonek, serta sesama dulur Bonek yang datang juga kami ingin berbagi kebahagiaan, berdiskusi, dan stay begejekan untuk menjaga tali silaturahmi.
Tetapi niatan dan usaha yang kami anggap positif dan baik pun terkadang masih dianggap akan menjadi hal yang sia-sia atau bahkan gak penting untuk sebagian orang. Tetapi percayalah, ketika sejarah hanya menjadi peringatan satu tahun sekali, menjadi hal yang membosankan dan hanya menjadi hiasan sesaat, maka kalian tidak akan berkembang. Tetapi jika kalian mau menjadikan sejarah tersebut bagian dari diri kalian, yang terus-menerus ingin diperbaiki dan menuangkan dengan cara yang unik, asik, dan berbeda maka sejarah tersebut bukan lagi sekedar kita jaga, lestarikan, tetapi sudah menjadi pelajaran hidup bagi kita, pelajaran mengenai kesetiaan, perjuangan, komitmen, dan idealis yang terus kita pupuk demi generasi kita selanjutnya yang akan lahir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar