Senin, 25 Maret 2019

Persebaya 2019 Berubah


Persebaya 2019 Berubah

            Persebaya, ketika kita mendengar nama tersebut muncul memori tentang salah satu kesebelasan sepak bola dengan sejuta prestasi. Militansi yang membara, determinasi dan semangat yang berkobar menjadi ciri khas permainanya. Didirikan di Surabaya pada tahun 1927 menjadi salah satu klub yang cukup disegani dieranya. Seperti pepatah ada gula ada semut hal ini tergambar jelas seperti Persebaya dengan suporter setianya Bonek Mania. Dibelahan manapun Persebaya berlaga disitulah Bonek berada. Persebaya sudah menjadi nafas bagi sebagian besar Bonek bahkan menyebrangi lautan rela mereka lakukan demi Persebaya. Dari era perserikatan Persebaya sudah menjadi langganan juara di Indonesia. Pemain hebat pun tercetak di Persebaya salah satunya Bejo Sugiantoro, Yusuf. E, Mat Halil, Anang Ma’ruf yang menjadi tumpuan timnas Indonesia. Hampir semua kejuaraan di Indonesia pernah dicicipi juara oleh Persebaya.
Namun di era 2000an Persebaya yang dulu disegani mulai menurun performancenya. Hal ini terjadi karena Persebaya banyak dimanfaatkan oleh oknum yang mengutamakan egoisme pribadi. Persebaya menjadi tunggakan politik, peninggian diri bahkan menjadi tempat meraup keuntungan pribadi. Selama hampir 4 tahun Persebaya menjadi ‘ladang emas’ bagi sebagian oknum. Prestasi yang semakin karut marut. Manajemen tim yang berasaskan ‘asal ada’ dan bahkan pemain yang sudah berkucur keringat dilapangan tidak digaji. Gong besar dibunyikan dengan nada ‘persebaya tidak diakui PSSI’ hal ini mebuat sebagian besar pendukung Persebaya bersedih. Mereka bingung kenapa ini terjadi dengan prestasi dan sejarah istimewa yang dimiliki Persebaya. Lambat laun Bonek mulai sadar bahwa ‘kekasih hatinya’ sedang direnggut dan dikuasai segelintir perampok berdasi. Aksi demi aksi dilakukan Bonek untuk mengembalikan harkat dan martabat Persebaya. Kacung-kacung yang mengotori Persebaya satu persatu ditendang oleh Bonek. Materi, tenaga bahkan keringat direlakan untuk Persebaya karena Bonek memiliki prinsip yang kuat akan keadilan dan kebenaran. Aksi perjuangan ini berbuah bahagia di Bandung tanggal 8 Januari 2017 Persebaya kembali diakui oleh federasi.
            Persebaya kembali bangkit dan mengelurkan taringnya kembali. Anak dari Dahlan Iskan yakni Azrul Ananda dengan tegas dan bertanggung jawab menjadi presiden klub Persebaya. Gaji-Gaji yang ditunggak secar perlahan dilunasi. Manajemen klub diperbaiki menjadi manajemen yang sehat. Pembinaan dilakukan dengan maksud menciptakan generasi emas Persebaya. Perubahan yang dilakukan Azrul Ananda berbuah emas, Persebaya berhasil menjuuarai Liga 2 pada tahun 2017. Pada tahun berikutnya Persebaya semakin berjaya, walaupun belum menjuarai Liga 1 tetapi prestasi Persebaya di tahun 2018 cukup memuaskan. Persebaya menunjukkan kembali bahwa tim asal Suarabaya ini masih ada dan selalu berjaya.
            Awal tahun 2019 permasalahan mengenai bursa transfer menjadi hal yang membuat perselisihan antara manajemen dengan suporter. Namun Persebaya berhasil menunjukkan apa yang dipikirkan Bonek mengenai bursa transfer itu salah. Persebaya mulai merekrut pemain berkulitas yang diharapkan mampu meningkatkan prestasi Persebaya. Lambat laun Bonek mulai meredakan emosi dan menerima secara ikhlas pemain rekrutan manajemen. Tahun 2019 menjadi tahun harapan bagi Persebaya. Manajemen yang mulai tertata dengan baik. Kedewasaan suporter yang semakin membaik. Step by step menuju Persebaya berjaya sudah terbentuk. Kolaborasi antar manajemen, pemerintah dan suporter menjadi kunci keberhasilan Persebaya di tahun 2019. Manajemen harus mampu membentuk dan mendewasakan tim. Pemerintah Surabaya harus mampu menjadi penyedia infrastruktur yang bertaji. Suporter harus mulai membelajarkan kedewasaaan di setiap lini. Apabila tiga pilar ini didirikan dengan kokoh dan kuat niscaya banguanan yang indah dan tahan akan goncangan akan terbangun.
‘Salam satu nyali’ menjadi slogan yang selalu disuarakan. Dengan slogan ini diharapkan tidak hanya menjadi slogan melainkan mampu diserap guna menjayakan Persebaya ditahun 2019. Kata satu dalam slogan tersebut berartu menggabungkan setiap pemikiran, ide, dan aspirasi menjadi satu keputusan. Nyali dapat diartikan sebagai keberanian yang tak tergoyahkan. Secara harfiah ‘satu nyali’ mampu menjadi satu keputusan yang berani. Berani dalam berubah, berani dalam  menunjukan fair play diluar dan didalam lapangan. Persebaya 2019 harus berani berubah dari tahun sebelumnya. Perbaikan manajemen, komunikasi yang terjalin harus lebih baik dengan suporter bahkan kerja sama dengan pemerintah Surabaya harus diintensifkan. Tak ada kata lelah untuk Persebaya dan tak ada kata berhenti untuk Persebaya. Merubah memang bukan hal yang mudah akan tetapi perubahan akan berbuah kebahagian. Bonek akan selalu mendukung langkah berubah yang dilakukan Persebaya di tahun 2019.


Ditulis oleh: Romadhon Wahyudi
Salah satu karya terbaik dalam lomba karya tulis dengan tema "Persebaya 2019" pada Bonek Fair #2.

1 komentar:


  1. * KUNJUNGI SITUS KAMI DI *

    WWW.ID303.INFO


    MENANG BERAPAPUN, PASTI KAMI BAYAR !!! *


    * Melayani LiveChat 7 x 24 Jam Nonstop :

    - WA : 08125522303
    - BBM : CSID303



    Jadwal Sabung Ayam S128


    Agen Sbobet Resmi


    www.id303.vip/s128

    BalasHapus