Buat, Ibu Walikota...
Sebelumnya ijinkan saya memperkenalkan diri, sebagai seorang Bonek, dan juga berKTP Surabaya. Kota yang panjenangan pimpin.
Ditengah kesibukan ibu sebagai walikota, dalam tugas-tugas kepemerintahan, dan masih harus ngurusi hal-hal teknis seperti terlibat langsung pengaturan lalu lintas / seperti yang lagi viral mengatur operasi "pengusiran" banjir. Memang sepakat jika ibu dijuluki "iron lady"
Dan karna didepan, saya memperkenalkan diri sebagai bonek, yang tentunya supporter Persebaya. Ijinkan saya mewakili dulur-dulur Bonek mengabarkan kepada ibu, jika Persebaya masuk final buk;) Persebaya telah lolos, dan kembali ke kasta tertinggi liga.
Persebaya Kita. Persebaya yang bukan hanya membawa nama Surabaya, tapi lebih jauh, Persebaya adalah satu dari sekian banyak warisan / aset berharga kota yang harus dijaga.
Ibu yang seperti kita tau, pernah mendeklarasikan diri sebagai "ibunya Bonek" dan sayangnya peran itu belum dapat ibu mainkan dengan baik:)
Saya, tak hendak menyalahkan ibu. Mungkin ibu punya banyak sekali alasan kenapa anggapan itu bisa muncul. Ntah kesibukan ibu, ntah takut UU SKN no 3 th 2005 atau sebenarnya ibu memilih menjadi seorang ibu yang lebih suka mendoakan dalam diam, sembari memberi kebebasan anak-anaknya? atau malah sebenarnya alasannya sederhana, karna ibu tak suka & paham sepakbola?
Seorang ibu, menurut saya memang tak harus menyukai apa yang disukai anak-anaknya. Tapi seorang ibu setidaknya mau mencari tau kenapa yang dianggap hanya tim sepakbola saja, sampai bisa membuat sang anak rela mengorbankan semua untuknya.
Ibu seharusnya juga berterimakasih, karena Persebaya, kami semua masih mau srawung, srawung yang sesungguhnya, lahir dari dalam hati, bukan dibuat-buat oleh birokrasi.
Kami yang tanpa perlu dikomandoi akan rela saling berbagi makanan,
Kami ditengah individualitas efek kemajuan kota, masih menjaga kultur saling sapa meski tak saling kenal, tak peduli kasta, tak peduli golongan.
Maafkan, kami yang memang belum bisa jadi anak baik, tapi satu hal bu, kami sudah & akan terus menuju kearah sana. Dan itu karna kecintaan kami pada Persebaya itu sendiri!
Kecintaan kami yang menumbuhkan kesadaran kolektif untuk jadi lebih baik, menjaga sikap, baik saat di Surabaya sendiri, lebih-lebih di kota orang. Kami tak mau, menyulitkan Persebaya karna ulah kami.
Meski tak dapat dipungkiri, masih ada segelintir dari kami yang belum memiliki kesadaran tersebut. Semua butuh proses.
Besok adalah laga terakhir Persebaya di Liga 2. Temen-temen Bonek juga secara mandiri melalui transportasi apapun, sudah & sedang perjalanan ke kota Bandung untuk mendukung Persebaya di laga Final! Laga yang tentunya jadi pusat perhatian kancah sepakbola Indonesia.
Doakan, Persebaya kita menang ya bu!
Karna sejatinya perhatian seorang ibu itu luas, tak terhingga bentuknya. Jangan dipersempit hanya soal materil, uang, atau fasilitas.
Bisa lewat doa, bisa lewat hal-hal sesederhana mengucapkan
"ati-ati dijalan ya nak"
"tak dungakno selamet, mugo-mugo juara"
atau ucapan "selamat ya le atas ...."
Terakhir, karna ibu sering bilang takut dihukum, karna udah ada aturan larangan kepala daerah mencampuri urusan olahraga profesional.
Saran saja, mungkin ibu hanya perlu membedakan antara Manajemen Tim sebagai pengelola dengan Persebaya sebagai asset kota, sebagai salah satu kebanggan kota yang harus kita jaga bersama:)
sumber: Redaksi Bonek Campus